Senin, 27 November 2017

Konfigurasi Static WDS pada RouterOS Mikrotik

Sebelum kita mengkonfigurasi WDS pastikan pada RouterOS Master kita sudah mendapatkan koneksi internet baik via Kabel LAN maupun WLAN. Untuk Konfigurasi mendapatkan Koneksi/ Menyambungkan RouterOS kita dengan Internet sudah dijelaskan di postingan sebelumnya. Jika sudah mendapatkan barulah bisa dimulai langkah-langkah konfigurasi Static WDS Mikrotik.
WDS MASTER
1. Login pada RouterOS, klik System lalu pilih Identity, ganti menjadi “WDS – Master” guna pengingat. 

2. Klik tab Wireless – Interfaces – aktifkan interfaces dengan mengklik tombol centang – Klik 2x pada wlan1 

3. Klik tab Bridge - + - Apply – OK 

4. Masih di tab Bridge – Ports - + - General: Interface(wlan1), Bridge(bridge1) – Apply – OK

5. Klik 2x Interface wlan1 di tab Wireless – Mode: ap bridge – Band:2GHz-B/G/N – Channel Width: 20MHz – Frequency:2457 – SSID: WDS – WDS: WDS Mode(static), WDS Default Bridge(bridge1) – Apply – OK

6. Masih di tab Wireless - + - WDS – WDS:Master Interface(wlan1) – WDS Address(Mac Address dari Router Slave).

7. Pergi ke tab IP – pilih Addresses – tambahkan IP Address dengan interface wlan1

8. Masih di tab IP- DHCP Server – DHCP Setup, Interface(bridge1)


WDS SLAVE
1. Login pada RouterOS, klik System lalu pilih Identity, ganti menjadi “WDS – Slave” guna pengingat.
2. Klik tab Interface – aktifkan/nyalakan interfaces dengan mengklik tombol centang – Klik 2x pada wlan1 - + - Virtual – Wireless: Mode(ap bridge), SSID(WDS – SLAVE STATIC) – Apply – OK.

3. Pindah ke tab Bridge - + - Apply – OK
4. Masih di tab Bridge – Ports - + - Interface:wlan1, Bridge:bridge1 – Apply – OK. Buat lagi + - Interface: wlan2, Bridge:bridge1, Apply – OK.


5. Pergi ke tab Wireless – klik 2x pada wlan1 – Wireless: Mode(station WDS), Band:2GHz-B/G/N, Channel Width:20MHz , Frequency: 2457, Apply – OK, samakan kurang lebih dengan WDS- Master
6. Masih Di tab Wireless  - Klik 1x wlan1 - + - WDS – Apply – OK
7. Klik wds1 – WDS: Master Interface(wlan1), WDS Address(masukkan mac address WDS Master).
Konfigurasi WDS di Mikrotik sudah selesai, untuk pengetesan bisa dilakukan denagn meletakkan router WDS Slave di luar jangkauan sinyal WDS Master. Sekian tutorial-nya semoga bermanfaat mohon maaf jika ada kekurangan maupun kesalahan dalam konfigurasi

Konfigurasi WDS pada Accee Point LinkSys

  
Pada Access Point LinkSys bisa melakukan konfigurasi dengan 2 cara yakni :


1. Point-To-Point
    Titik akses menerima klien Asosiasi dan berkomunikasi dengan klien nirkabel dan Repeater lainnya. Titik akses meneruskan semua lalu lintas yang dimaksudkan untuk jaringan lain melalui terowongan yang didirikan antara jalur akses. Jembatan tidak menambah jumlah hop. Berfungsi sebagai perangkat jaringan layer 2 OSI sederhana.

2. Point-To_Multipoint
    Point-to-Multipoint: 1 (satu) titik akses bertindak sebagai link umum antara beberapa titik akses. Dalam mode ini, titik akses pusat menerima klien Asosiasi dan berkomunikasi dengan klien dan Repeater lainnya. Akses lain mengaitkan hanya dengan titik akses sentral yang meneruskan paket-paket untuk Jembatan nirkabel yang sesuai untuk tujuan perutean.

Hal yang harus kamu ketahui mengenai WDS pada Access Point:
1. AP dapat berkomunikasi tanpa menjadi kabel ke jaringan
2.Konfigurasi pengaturan WDS harus diterapkan pada titik-titik akses kedua berpartisipasi dalam WDS link.
3. Kedua-dua titik akses yang berpartisipasi dalam WDS link harus pada sama band Radio (Radio 1 pada kedua atau Radio 2 pada keduanya, tapi tidak Radio 1 dan Radio 2).
4. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengkonfigurasi hingga empat (4) WDS koneksi (WDS0-WDS3).
5. Jika Workgroup jembatan diaktifkan, WDS tidak akan bekerja. Anda hanya dapat menggunakan satu atau yang lain.
6. Anda dapat memiliki hanya satu WDS hubungan antara setiap pasangan akses poin. Yaitu alamat MAC yang terpencil mungkin muncul hanya sekali pada halaman WDS jembatan titik akses tertentu.
STP mencegah loop dan direkomendasikan jika menggunakan WDS (opsional).
7. Hanya mendukung IPv4 lalu lintas.
8. Harus menggunakan alamat MAC benar default:

1. Konfigurasi WDS (Point-To-Point)
Langkah 1:
Mengakses halaman pengaturan berbasis web titik akses. 
Langkah 2:
Pergi ke konfigurasi > Wireless > Radio. Pastikan Radio 1 dipilih dan menuliskan alamat MAC. Ulangi langkah di AP lain.
Langkah 3:
Pergi ke  Configuration > Wireless > WDS Bridge sub-tab.


Langkah 4:
Untuk WDS0 mengkonfigurasi berikut:
1. Radio-dalam contoh ini, Radio 1 dipilih.
2. Alamat lokal – ini akan menampilkan alamat MAC dari AP saat ini dikonfigurasi.
3. WDS Interface-pilih Aktifkan.
4. Alamat jarak jauh-masukkan alamat MAC dari AP remote Anda membuat link ke. Dalam contoh ini, alamat MAC B4:75:0E:1B:0A:80 digunakan.
       perlu diingat juga faktor jarak. Jika link tidak didirikan, namun pengaturan benar, Anda dapat mengkonfigurasi titik akses kedua dalam jarak pendek antara satu sama lain (jika mungkin). Setelah WDS link terserah dan Anda dapat ping kedua akses poin, Anda kemudian dapat memindahkan mereka.

Langkah 5:
Klik Simpan.

Langkah 6:
Ulangi langkah 1-5 di titik akses #B dengan pengaturan yang sama sebagai titik akses .Dalam contoh, pengaturan berikut digunakan untuk konfigurasi WDS0:
1. Radio-Radio 1
2. WDS Interface-diaktifkan
3. Alamat jarak jauh-B4:75:0E:1B:0A:A0 (sekarang kami akan menggunakan alamat MAC dari #A)
4. Enkripsi-WPA (PSK)
5. SSID-WDSLINK0
6. Kunci-88888888
7. Klik Simpan

Langkah 7:
Periksa WDS Status sampai muncul. Jika hal itu menunjukkan, klik tombol Refresh sampai link terserah.
  

2. Konfigurasi WDS (Point-to-Multipoint)
    Di titik akses, mengkonfigurasi WDS0 untuk WDS3 setiap WDS link yang menunjuk ke alamat MAC yang berbeda poin akses lain.

Access Point #A

Konfigurasi WDS pada Accee Point LinkSys


1. WDS Interface-diaktifkan(Enabled)
2. Alamat jarak jauh-WDS0-WDS3, masukkan hingga empat alamat MAC dari empat APs yang berbeda
3. Enkripsi - menggunakan konfigurasi dan metode enkripsi yang sama dan pengaturan

Access Point #B, #C #D dan #E
1. WDS Interface-diaktifkan(enabled)
2. Remote Address, masukkan alamat MAC Address
3. Enkripsi - menggunakan konfigurasi dan metode enkripsi yang sama dan pengaturan

Setting Konfigurasi AP SysLink Menjadi Client dan Repeater


SETTING DD-WRT ACCESS POINT LINKSYS SEBAGAI CLIENT
  1.    . Pertama, sebelum masuk ke access point versi browser pastikan anda menyesuaikan IP network pada Ethernet Adapter di PC anda jika di access point 192.168.1.1 maka di PC anda 192.168.1.2. Setelah itu, masuk browser kemudian ketik IP Access Point-nya maka muncullah halaman browser access point seperti gambar di bawah ini.
  2.      Jika sudah masuk pada halaman access point di browser maka akan menampilkan informasi dari access point nya, jika ingin pindah ke tab lainnya di access point maka akan meminta username dan password yang sudah kita isi sebelumnya.
  3.      Untuk membuat access point menjadi client maka step pertama yang dilakukan adalah mengisi hostname sesuai dengan keinginan kita sendiri, untuk yang bagian Router IP kita abaikan saja dulu karena IP tersebut takkan kita isi jika kita belum mendeteksi wlan yang akan kita gunakan sebagai sumber internet.
  4.       Pindah Ke Tab Status Pilih bagian wireless kemudian klik Site Survey.
  5.       Pilih wifi untuk kita jadikan sebagai sumber internet kita seperti contoh pada gambar di bawah ini sumber internet yang saya gunakan di bawah ini adalah “sdragung” lalu klik Join
  6.       Jika sudah Join pada wifi/wlan maka tampilan-nya akan seperti ini, Klik Continue.
  7.      Pindah ke tab Wireless pilih bagian Basic Settings, Wireless mode: Client – Wireless Network Status: Mixed – Wireless Network Name(SSID): pilih sesuai keinginan kita atau biarkan memakai nama hotspot nya, Klik Apply Settings lalu Saved.
  8.      Masih di tab Wireless lalu pindah ke bagian Wireless Security pada Security Mode dari Disabled ubah menjadi WPA2 Personal – WPA Algoritms: AES – WPA Shared Key: Sesuai Keinginan, Klik Apply Settings lalu Saved.
  9.       Kemudian pindah ke tab Status pindah ke bagian WAN, klik DHCP Renew, jika belum muncul dan masih 0.0.0.0 maka tunggu saja selama beberapa detik/menit lalu diklik kembali DHCP Renew-nya jika sudah muncul maka tampilan-nya akan seperti gambar di bawah ini.
  10.      Kembali ke tab Setup, tambahkan Gateway dan Local DNS “192.168.43.1” sesuai informasi dari status tadi di pilihan WAN setelah di Renew.
  11.       Untuk mengecek apakah access point kita sudah menjadi client apa tidak, melalui control panel -Ethernet- properties. Jika sudah maka tampilan-nya akan seperti ini.
  12.      Cek dengan membuka google.com dsb untuk mengecek PC kita sudah mendapat jaringan apa tidak.
SETTING DD-WRT ACCESS POINT LINKSYS SEBAGAI REPEATER
  1.     Jika tadi Access Point kita dijadikan sebagai Client, selanjutnya Access Point dikembangkan untuk menjadi Repeater. Caranya dengan pergi ke tab Wireless pilih bagian Basic Settings ganti Wireless Mode menjadi “Repeater” , Apply Settings dan Saved yang lainnya tidak perlu diubah.
  2.      Kemudian tambahkan(add/+) Virtual Interfaces, untuk Wireless Network Name (SSID) bisa kita isi sesuai keinginan kita sendiri, Apply Settings - Saved .
  3.     Masih di tab Wireless, tetapi pindah ke bagian Wireless Security Bedanya dengan saat kita membuat Access Point menjadi client degan yang sekarang adalah kita Cuma menambahkan virtual interfaces nya saja WPA Shared Key isi sesuai keinginan boleh juga menyamakan dengan password-password sebelumnya, Apply Settings – Saved.

Wireless Fundamentals, Hal-hal yang mempengaruhi Performa WiFi serta perbandingan Channel yang berbeda maupun sama pada Mikrotik


Peforma suatu WiFi dapat ditentukan oleh beberapa parameter, yaitu kekuatan sinyal (signal strength), gangguan sinyal (Noise Floor), Channels width(Lebar Saluran), Data Rate, TX Power & RX Sensitivity,Bandwitdh, Throughput dan Packet Lost. Berikut penjelasan masing-masing parameter.

   1.       Signal to Noise   
SNR merupakan Perbandingan (ratio) antara kekuatan Sinyal (signal strength) dengan kekuatan bising (noise level). Nilai SNR dipakai untuk menunjukkan kualitas jalur (medium) koneksi. Makin besar nilai SNR, makin tinggi kualitas jalur tersebut. Artinya, makin besar pula kemungkinan jalur itu dipakai untuk lalu-lintas komunikasi data & sinyal dalam kecepatan tinggi. Satuan ukuran SNR adalah decibel (dB) <– logarithmic. efek yang bisa ditimbulkan akibat NSR yang rendah yaitu Koneksi sering terputus, lambat, tidak bisa connect, dsb. Kualitas dari SNR dibagi kedalam beberapa kategori, sebagai berikut :
a.   40dB SNR = Excellent signal (5 bars), Cepat terkoneksi, troughput maksimal dan stabil.
b.   25dB – 40dB SNR = Very good signal (3 – 4 bars), Terkoneksi baik, throughput maksimal.
c.   15dB – 25dB SNR = Low signal (2 bars), Terkoneksi baik, throughput tidak maksimal.
d. 10dB – 15dB SNR = very low signal (1 bar), koneksi tidak terlalu stabil, throughput rendah.
e.    5dB – 10dB SNR = no signal, koneksi sangat tidak stabil, throughput sangat rendah.

   2.       Channels Width
Mikrotik memiliki kemampuan untuk memanipulasi lebar pita kanal yang berpengaruh pada performance link Wireless (Interference & Troughput).Supported Channel Width:
  • 5 MHz Channels

§  Band :
· 2GHz-5MHz
· 5GHz-5MHz
§  5 MHz channels
§  Keuntungan: Lebih fleksibel danlebih tahan terhadap interferensi
§  Kerugian  : Penurunan Troughput & Data-Rate / 4

  •  10 MHz Channels

§  Band :
· 2GHz-10MHz
· 5GHz-10MHz
§  10 MHz channels
§  Keuntungan: Lebih fleksibel dan lebih tahan terhadap interferensi
§  Kerugian  : Penurunan Troughput & Data-Rates / 2
  
  • 20 MHz wide channels

§  Band =2.4GHz-b/g,5GHz
·   20 MHz Wide channels

  • 40 MHz Channels

§  Band :
· 2.4GHz-Tubo
· 5GHz-Turbo
§  40 MHz channels
§  Keuntungan: Bisamendapatkan Troughput yang besar~80-90 Mbps
§  Kerugian: Rentan Interferensi

   3.       Kekuatan Sinyal (Signal Strength)
Kualitas sinyal menentukan bagus tidak nya suatu WiFi. Semakin kuat sinyal maka semakin baik dan bagus konektivitas nya. Sinyal pada WiFi ditunjukan dengan besaran dBm yaitu satuan level daya dengan referensi daya 1 mW = 10-3 Watt. Rentang kuat sinyal pada WiFi yaitu antara -10 dBm sampai kurang lebih -99 dBm dimana semakin nilai nya mendekati positif maka semakin besar dan kuat sinyal nya. Kuat sinyal dapat dikategorikan berdasarkan kualitas nya sebagai berikut :
a. Excellent (green): (-57) to (-10) dBm (75 – 100%)
b. Good (green): (-75) to (-58) dBm (40 – 74%)
c. Fair (yellow): (-85) to (-76) dBm (20 – 39%)
d. Poor (red): -95 to -86 dBm (0 – 19%)

 4. Noisefloor adalah besarnya gangguan frequensi value, makin dekat ke -100 makin bagus. perbandingan kuat sinyal dengan kuat gangguan, didapat dari [signal strength - noise floor]. semakin tinggi semakin bagus (33 lebih bagus dari 6).

  5.   Packet loss didefinisikan sebagai kegagalan transmisi paket data mencapai tujuannya. Kegagalan paket tersebut mencapai tujuan, dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinkan, di antaranya yaitu:
a)Terjadinya overload trafik didalam jaringan,
b)Tabrakan (congestion) dalam jaringan,
c)Error yang terjadi pada media fisik,
d)Kegagalan yang terjadi pada sisi penerima antara lain bisa disebabkan karena overflow yang terjadi pada buffer.

Di dalam implementasi jaringan IP, nilai packet loss ini diharapkan mempunyai nilai yang minimum. Secara umum biasanya terdapat pengkategorian performansi jaringan berdasarkan nilai packet loss yaitu sangat bagus, bagus, jelek, dan sedang.

  6.  Bandwidth adalah suatu ukuran dari banyaknya informasi atau data (bit) yang dapat dikirim dari suatu tempat ke tempat lain dalam satu detik. Bandwidth bisa digunakan untuk mengukur aliran data analog maupun aliran data digital. Satuan yang digunakan dalam Bandwidth adalah bps atau bit per second. Dikehidupan kita sehari-hari kita sering mendengar bahwa pengertian dari Bandwidth Internet adalah sebuah batas maksimal kecepatan yang diberikan oleh sebuah ISP atau sebuah Penyedia jasa layanan Internet kepada kita. Dapat diibaratkan sebuah pipa yang dilalui oleh air, jika ukuran pipa tersebut semakin besar maka air yang dikirim pun akan semakin besar pula.


Macam-Macam Bandwidth dibagi menjadi dua. Berikut penjelasannya :
  1. Bandwidth Analog
    Merupakan rentang antara frekuensi yang terendah dengan frekuensi yang tertinggi yang digunakan pada transmisi signal radio (digital ataupun analog) dalam satuan Hertz (Hz) yang dapat menentukan banyaknya informasi yang dapat ditransmisikan dalam suatu saat.
  2. Bandwidth Digital 
    Merupakan jumlah atau banyaknya data (bit) yang dapat dikirimkan dan diterima melalui sebuah saluran komunikasi tanpa adanya distorsi dalam 1 detik. Satuannya adalah bits, Byte, Kilo, Mega, Giga.
1Byte (1B)= 8bits
1Kilobit(1kb) = 1.000bits
1KiloByte(1KB) = 8.000bits
1Megabit(1Mb) = 1000.000bits
1Gigabits(1Gb) = 1.000.000.000 bits
Bandwidth Uplink dan Downlink :
  1. Bandwidth Uplink atau Upload (Batas kecepatan upload)
    Upload merupakan sebuah proses dimana kita mengunggah atau mengirim data dari perangkat kita berupa text, pesan, gambar, video, dll ke perangkat lain menggunakan jaringan komputer/internet.Contohnya seperti ketika mengunggah sebuah foto ke Sosial Media seperti Facebook. Meskipun kita hanya mengirim sebuah pesan melalui FB, WA, BBM, dsb itu sudah disebut dengan upload.
  2. Bandwidth Downlink atau Download (Batas kecepatan download)
    Download adalah sebuah proses dimana kita mengambil/mengunduh data dari perangkat lain atau internet berupa text, pesan, gambar, video, dll ke komputer kita menggunakan jaringan komputer atau internet.Contoh sederhananya seperti ketika Kamu browsing, Kamu sudah melakukan kegiatan yang disebut dengan download karena komputer atau perangkat yang sedang kamu gunakan sudah mengambil data dari internet.
Konsep bandwidth tentunya juga mempunyai kelemahan, salah satunya adalah bandwidth tidak dapat menghitung berdasarkan kondisi jaringan yang sebenarnya.

   7. Troughput adalah bandwidth yang sebenarnya atau aktual, diukur dengan satuan waktu tertentu dan pada kondisi jaringan tertentu yang digunakan untuk melakukan transfer file dengan ukuran tertentu juga.
Jika misal bandwidth Anda yang Anda ketahui adalah sebesar 64 kbps, lalu Anda ingin mendownload file dari Internet berukuran 128 kb, seharusnya file tersebut sudah sampai ke komputer Anda hanya dengan waktu 2 detik (128/64), namun apa yang terjadi, file tersebut tiba di perangkat kita dalam waktu 8 detik. Jadi bandwidth yang sebenarnya adalah 128kb/8 detik = 16 kbps.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Bandwidth dan Throughput :
§  Perangkat jaringan yang digunakan.
§  Topologi jaringan yang digunakan.
§  Tipe data yang ditransfer.
§  Banyaknya pengguna jaringan.
§  Spesifikasi komputer server.
§  Spesifikasi komputer client/user.
§  Induksi listrik maupun cuaca.

   8.  TX(Transfer) Power & RX(Receive) Sensitivity
 Wireless Card memiliki spesifikasi TX Power dan RX Sensitivity yang bervariasi sesuai dengan  kualitas dari card itu sendiri. Tidak hanya pada kualitas, TX power dan RX sensitivity juga akan  berubah sesuai dengan Band yang digunakan dan besar troughput yang melewati card tersebut.

TX Power & RX Sensitivity Semakin besar troughput yang digunakan maka secara otomatis Card wireless akan menyesuaikan.Biasanya TX power dan RX sensitivity akan secara bertahap diturunkan jika troughput yang melewati card tersebut semakin tinggi

   9.     Data Rate
Pada komunikasi WLAN terdapat parameter Data Rate yang melambangkan kemampuan atau kapasitas transfer data (throughput) dari komunikasi wireless tersebut. Setiap satuan Data Rate menggunakan modulasi nirkabel yang berbeda. Semakin besar Data Rate maka semakin kompleks modulasi yang digunakan. Data Rate untuk standar nirkabel 802.11b masih menggunakan modulasi standard DSSS, DPSK (Digital PSK) dan bandwith maksimal yang bisa didapatkan adalah 11Mbps. Data Rate untuk standar nirkabel 802.11a/g menggunakan gabungan modulasi yang berbeda. Untuk data rate 6 dan 9 Mbps menggunakan modulasi BPSK, dan untuk data rate 12 dan 18 Mbps menggunakan modulasi QPSK, sedangkan untuk Untuk data rate 24 hingga 54 Mbps menggunakan modulasi QAM.

Di bawah ini gambar sebelum melaukan persamaan channel dengan router yang lain. di bawah ini adalah perbandingan wireless SSID firdaus(menggunakan channel 2427),azis(menggunakan channel 2432),yudari(menggunakan channel 2442) dan Napi(menggunakan channel 2457) dimana masing-masing mempunyai signal strength yang berbeda-beda contoh: firdaus(-59) termasuk kategori excellent(sempurna) tidak terlalu lambat maupun cepat/sedang azis (-45) juga termasuk kategori excellent(sempurna), yudari(-83) yang ini sedikit berbeda kekuatan sinyal-nya karena termasuk kategori fair(kurang) memiliki kecepatan yang cukup lambat dibandingkan kedua SSID sebelumnya dan Napi (-39) SSID yang ini juga termasuk kategori excellent(sempurna) tidak terlalu lambat maupun cepat/sedang sama seperti SSID Wireless firdaus dan azis. serta signal to Noise nya juga berbeda-beda ada yang 53db(Cepat terkoneksi, troughput maksimal dan stabil.) ,66db (Cepat terkoneksi, troughput maksimal dan stabil.) , 25db (Terkoneksi baik, throughput maksimal.) ,dan 73db(Cepat terkoneksi, troughput maksimal dan stabil.)

Setelah masing-masing SSID tadi channelnya diubah menjadi masing-masing sama yaitu channel 2442. hasilnya seperti yang di gambar ini dimana masing-masing signal strength, noise floor,serta Signal to Noise berubah berbeda dengan sebelumnya. jika tadinya signal strength dari SSID firdaus (-59) berubah menjadi (-52), Noise Floor nya juga berubah dari (-112) meningkat menjadi (-108) , SSID azis signal strength:dari (-45) menurun (-53), Noise Floor: dari (-111) meningkat (-108) , SSID yudari signal strength: dari (-83) berubah menjadi (-40), Noise Floor: tetap dan SSID Napi signal strength:(-39) menjadi (-52). dan Terakhir Signal to noise nya juga meningkat yaitu rata-rata diatas 40db semua yang artinya Excellent signal (5 bars), Cepat terkoneksi, troughput maksimal dan stabil.


Sekian dulu dari saya semoga bermanfaat ...

Pembahasan UPK TKJ 2017-2018 Paket 2 K13

Pembahasan UPK TKJ 2017/2018 Paket 2 K13 Halo semuanya, kali ini saya akan coba membuat pembahasan Ujian Praktik Kejuruan Teknik Komputer...